
Samarinda (Humas) — Gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadist (MTQH) ke-45 Tingkat Kota Samarinda resmi ditutup pada Minggu malam di Teras Samarinda, tepian Sungai Mahakam. Kegiatan yang berlangsung meriah ini menjadi penanda komitmen Kota Tepian dalam membumikan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah kehidupan masyarakat modern. (05/10)
Dalam
sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda, Drs. H. Nasrun,
M.H, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah berperan dalam kesuksesan penyelenggaraan MTQH.
“Kami
mengucapkan terima kasih kepada panitia, dewan hakim, dan seluruh pihak yang
telah mendukung terselenggaranya pelaksanaan MTQH ke-45 sehingga pelaksanaan
dari awal hingga akhir tidak ada hambatan,” ujar beliau.
Lebih
lanjut, Kepala Kemenag juga menyampaikan selamat kepada para pemenang yang
telah menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam berbagai cabang lomba. Ia
berharap, momentum ini menjadi pemacu semangat untuk terus meningkatkan
kualitas pembinaan di bidang tilawatil Qur’an.
“Kami berharap LPTQ Kota Samarinda terus melakukan evaluasi agar target yang ditetapkan oleh Bapak Wali Kota dapat terlaksana. Tentunya hal ini tidak terlepas dari pembinaan di tingkat kelurahan dan kecamatan, dengan melibatkan semua pihak. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk terus meningkatkan pembinaan di bidang pengembangan tilawatil Qur’an,” tambahnya.
Sementara
itu, Sekretaris Umum LPTQ Kota Samarinda, Dr. H. Ikhwan Saputera, S.Kom.,
M.Sos, menegaskan bahwa penyelenggaraan MTQH tahun ini memiliki makna yang
istimewa. Tahun 2025 menjadi momentum penting karena untuk pertama kalinya, MTQ
tidak hanya menghadirkan cabang Tilawatil Qur’an, tetapi juga cabang Hadist,
sehingga resmi disebut MTQH ke-45 Tingkat Kota Samarinda.
Beliau
juga menjelaskan filosofi di balik pemilihan Teras Samarinda dan Arena Citra
Niaga sebagai lokasi utama kegiatan.
“Pemilihan
tepian Sungai Mahakam sebagai panggung utama bukanlah sekadar pilihan teknis,
melainkan strategis—sebuah manifestasi dari filosofi dakwah kontemporer. Kami
ingin mendekatkan syiar Al-Qur’an langsung ke jantung aktivitas masyarakat,
menciptakan atmosfer yang lebih terbuka dan inklusif,” tuturnya.
Menurutnya,
langkah ini merupakan upaya untuk menghadirkan kalam ilahi di tengah denyut
kehidupan kota, agar lantunan ayat suci tidak lagi terdengar asing, melainkan
menjadi bagian dari keseharian masyarakat, khususnya generasi muda.
“Ini
adalah upaya untuk meruntuhkan sekat imajiner antara yang sakral dan profan,
serta menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang relevan dan
meneduhkan di setiap ruang dan waktu,” imbuhnya.
Menutup
sambutannya, Dr. Ikhwan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah
mendukung penuh terselenggaranya MTQH ke-45 ini.
“Kesuksesan
acara ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan kerja sama berbagai pihak.
Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi
Harun, beserta jajaran Pemerintah Kota Samarinda, atas dukungan luar biasa,
baik berupa pendanaan, kebijakan yang mempermudah, serta arahan dan bimbingan
selama proses persiapan hingga pelaksanaan acara. Komitmen beliau dalam
memajukan syiar Islam di Kota Tepian menjadi sumber motivasi terbesar bagi kami
untuk memberikan yang terbaik,” ungkapnya.
Acara penutupan MTQH ke-45 ini ditutup dengan pengumuman para pemenang dari berbagai cabang lomba, penyerahan piala juara umum, serta penampilan tilawah dari para qari terbaik Kota Samarinda. Suasana penuh hikmat dan kebersamaan menjadi penutup manis dari perhelatan akbar syiar Al-Qur’an di Kota Tepian. (sif)